![]() |
Sumber: EWTN Vatican | Foto: Vatican Media. |
Paus Fransiskus, yang berusia 88 tahun, telah memimpin Gereja Katolik selama lebih dari 12 tahun. Dalam sebuah pernyataan video, Kardinal Kevin Farrell, camerlengo Gereja Romawi Suci, mengumumkan wafatnya Sang Paus.
"Pada pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa," ungkap Farrell. Ia menambahkan, "Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya. Beliau mengajarkan kita untuk hidup setia pada nilai-nilai Injil dengan keberanian serta cinta yang universal, terutama kepada mereka yang paling miskin dan terpinggirkan."
Hingga saat ini, Vatikan belum merilis rincian resmi terkait pengaturan pemakaman bagi paus pertama dari Amerika Latin tersebut. Sementara itu, konklaf untuk memilih penerus Paus Fransiskus dijadwalkan akan dilaksanakan dalam beberapa hari ke depan.
Umat Katolik di seluruh dunia kini bersatu dalam doa, memohonkan peristirahatan kekal bagi jiwa Paus Fransiskus.
Kasih Indonesia untuk Paus Fransiskus
Kehadiran Paus Fransiskus selalu membekas di hati umat Katolik dan seluruh rakyat Indonesia, yang mengenang beliau sebagai sosok penuh kasih, sederhana, dan membawa pesan perdamaian universal. Ketika mengunjungi Indonesia, sambutan hangat dan penuh cinta mengalir dari berbagai kalangan, tidak hanya dari umat Katolik, tetapi juga dari umat beragama lain yang menghormati ajaran kasih yang beliau bawa. Kunjungan tersebut mempererat hubungan antara Vatikan dan Republik Indonesia, sekaligus mempertegas nilai toleransi yang dijunjung tinggi di negeri ini.
Paus Fransiskus dikenal luas karena sikap rendah hati dan kepeduliannya terhadap kaum kecil dan marjinal, nilai-nilai yang sangat sejalan dengan semangat kebangsaan Indonesia. Kehadirannya di tanah air menjadi momentum berharga yang memperkuat persaudaraan lintas agama dan memperdalam rasa kasih sayang rakyat Indonesia terhadap pemimpin besar ini. Kini, saat beliau berpulang, doa dan cinta dari seluruh penjuru nusantara mengiringi perjalanan beliau menuju rumah Bapa di surga. [Yuni Shara]
Sumber: EWTN Vatican