MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | JAKARTA | Dalam kurun waktu belakangan ini, sosok Gilang Widya Pramana atau yang dikenal dengan Juragan 99, atau "crazy rich" Malang, menjadi sorotan usai mengungkapkan omzet yang ia peroleh dalam sebulan mencapai nominal Rp 600 miliar.
Diketahui Gilang saat ini tengah menjalani bisnis produk kosmetik bersama dengan istrinya Shandy Purnamasari dengan brand MS Glow. Ia dan istri merintis usaha tersebut dari nol, hingga saat ini berhasil go international.
Gilang mengawali bisnis dengan membuka usaha bengkel cuci motor yang ia rintis sejak kuliah.
Pria kelahiran Probolinggo 4 Mei 1989 ini juga mengungkapkan awal mula bisnis cuci motor yang ia dirikan memperoleh modal dari profesi sebelumnya, yakni pemandu wisata pada usaha travel milik keluarganya.
Berbekal uang hasil jerih payahnya sebagai pemandu wisata, ayah dua anak ini mulai berencana untuk memulai usahanya sendiri dengan membangun bisnis cuci motor dan bengkel. Kini bisnis tersebut berekspansi menjadi usaha bus dan pariwisata.
Bisnis Gilang semakin tumbuh pesat setelah keduanya menikah. Ia dan istri memutuskan untuk memulai bisnis skincare dengan brand MS Glow. MS Glow sukses menuai perhatian masyarakat setelah produk tersebut banyak dipromosikan oleh banyak influencer.
Sukses di bisnis skincare, dua sejoli ini membuat induk perusahaan melalui J99Corp. J99Corp menaungi seluruh bisnis keduanya.
Mengutip laman Instagram, bisnis J99Corp mencakup usaha transportasi, properti, manufaktur, garmen, dan Kecantikan.
Tak hanya itu, kesuksesan dan pamor yang semakin tinggi membuat Gilang dipercaya sebagai Presiden Arema FC dengan masa jabatan tiga tahun ke depan.
Kekayaan Juragan 99 dipantau petugas pajak
Belakangan ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mulai mengeker kekayaan “Crazy Rich” yang dipublikasikan di sosial media.
Gilang tak luput dari incarannya, setelah Staf khusus (Stafsus) Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yustinus Prastowo, mengingatkan akan beban pajak yang harus di bayar.
Yustinus melalui Twitter turut mengomentari pernyataan Gilang Widya tentang pendapatan salah satu unit bisnisnya MS Glow.
"Wow gurih nih @DitjenPajakRI Setahun omset Rp 7,2 T. Berarti memungut PPN 10 persen Rp 720 M. Tinggal cocokin ke SPT PPN dan SPT PPh," ujar Yustinus di akun Twitter.
Omzet fantastis MS Glow vs Mustika Ratu dan Martha Tilaar
Jika dibandingkan dengan kekayaan pengusaha dengan segmen bisnis sejenis, seperti PT Mustika Ratu Tbk dengan kode emiten MRAT dan PT Martha Tilaar Tbk dengan kode emiten MBTO, omzet MS Glow jauh lebih tinggi dan berlipat ganda.
Mengulik keterbukaan informasi di BEI, Grup Martha Tilaar mencatatkan penjualan sepanjang tahun 2020 sebesar Rp 297 miliar atau jika dibagi rata dalam 12 bulan, omzet per bulannya yakni Rp 24,75 miliar.
Sementara pesaingnya, PT Mustika Ratu Tbk mencatatkan omzet penjualan lebih besar di 2020 yakni sebesar Rp 318 miliar atau jika dibagi rata dalam setahun, omzet per bulannya yakni Rp 26,4 miliar.
Jika MS Glow memiliki omzet per bulan Rp 600 miliar, maka omzet setahun Rp 7,2 triliun. Sementara Marta Tilaar berdasarkan lapoan keuangan 2020 omzet per bulan mencapai Rp 24,75 miliar, dan omzet setahun Rp 297 miliar.
Mustika Ratu berdasarkan laporan keuangan 2020 memiliki omzet per bulan Rp 26,4 miliar, dan setahun Rp 318 miliar.
Dengan asumsi perhitungan tersebut, omzet penjualan MS Glow mencapai 24 kali lebih besar dari Martha Tilaar serta 23 kali lebih besar daripada Mustika Ratu. (Yuni Shara)