Jantono Hutapea (orangtua alias Ayah kandung) Arliza Hutapea (8 th) kelas dua SD ini menceritakan tentang awal mulanya derita yang dialami putri kesayangannya kepada media nasional Oborkeadilan.com. Hutapea Setahun lalu berkisar bulan Desember 2019, Arliza Hutapea (8th), pas lagi makan malam ia mengadu pada kami orang tuanya, mengeluh sakit pada kaki bagian atas lutut (paha-red), lalu saya tanya; etak na madabu doho boru? naddigan madabu paboa tu bapa (emang kamu jatuh dimana nak? Kapan dimana kamu jatuh Nak?-red), saya bukan jatuh jawab putrinya (Erliza), ya udah sini bapak oleskan minyak biar lekas sembuh ujar nya pada putrinya, terang Jantono kepada media nasional Oborkeadilan.com lewat sambungan telp pada rabu tengah hari (3 /02-2021).
Pertolongan pertama Urut Kampung, " Alternatif"
Istilah pengobatan komplementer atau alternatif seringkali disalah pahami oleh banyak orang. Sesuai dengan namanya, kata “alternatif” itu sendiri berarti “pilihan lain”. Pengobatan komplementer fungsinya bukan untuk menggantikan, tapi hanya digunakan sebagai tambahan/pelengkap di samping pengobatan medis konvensional. Artinya, terapi penyembuhan penyakit yang ideal seharusnya tetap mengutamakan pengobatan medis dokter.
Lebih lanjut menurut ayahnya, Erliza pertama kali diobati tidak langsung ditangani secara medis kedokteran, melainkan ke tukang urut dengan harap terjadinya kesembuhan karena memang belum ada tanda-tanda bengkak, namun pasca diurut inilah mulai makin terasa sakit bahkan Erliza menjerit ketika hendak dibawa lagi ngurut ke tempat semula, "tumagon mate molo diurut au muse tusi (mending mati aja dari pada harus ngurut kesana ujar Erliza menjerit sakit luar biasa) jelas ayahnya pada media nasional Oborkeadilan.com.
Melihat kondisi paha putrinya semakin sakit dan bengkak, diputuskan lah berobat ke dokter ke kota Balige berkisar bulan maret 2020 menurut ayahnya dibawa ke Praktek Dokter Irwan. Ditempat ini tidak menginap (rawat inap) hanya diberi tindakan memberi obat, Erliza hutapea kembali ke desa Sibosur Tornagodang.
Pasca pengobatan dokter Irwan ini tidak membawa hasil apa-apa, sehingga 3 bulan Erliza kembali dibawa dari desa menuju kota Balige untuk berobat ke RS HKBP, tidak jauh beda saat di tangani Dokter Irwan. Namun menurut ayah Erliza, RS HKBP memberi surat rujukan ke RS Tentara di wilayah Kota Siantar dalam penjelasan RS HKBP Balige, kaki Erliza harus diamputasi, mendengar itu kami langsung drop dan tidak pergi ke RS tujuan rujukan yang ditentukan RS HKBP itu melainkan kami membawa pulang ke desa, keputusan ini atas saran dan pandangan orang-orang saudara dan orang tua di desa terang Jantono Hutapea.
Sejak kembali dari RS HKBP Balige Erliza hanya mengandalkan pengobatan tradisional alternatif (berobat kampung).
Ini menyangkut keterbatasan ekonomi dan mencoba bertahan dengan harapan kaki Erliza tidak diamputasi, hampir delapan bulan Erliza menahan rasa sakit perih, hanya bermodalkan penanganan obat kampung, "nunnga godang didalani hami Lae sian arah desa Borbor sahat tu arah Porsea alai dang adong boi mambaen malum, alani ma muse gabe diboan hami tu RSUD Porsea on lae (sudah banyak daerah kami lalui mulai daerah Borbor hingga arah Porsea kab Toba tapi Penderitaan Erliza tak juga sembuh) sehingga kami putuskan untuk membawanya ke RSUD Porsea. terang Jantono Hutapea.
Kisah ini pun sudah viral dimedia sosial dan banyak pula sanak saudara termasuk warga masyarakat Tornagodang baik yang di desa maupun di Tanah rantau meng' upload hal ini sembari memberi informasi open donasi.
Kepada media nasional Oborkeadilan.com
Orang tua Erliza penderita diduga penyakit kanker/ tumor ini mempersilahkan media ini untuk membuka Donasi dan mengirimkan secara langsung ke no Rekening atas nama orang tua kandung Erliza yaitu Jantono Hutapea.
Pemirsa setia media Maenstream Oborkeadilan.com dan pihak yang tergerak hatinya untuk memberikan bantuan donasi untuk kesembuhan penyakit Erliza boru hutapea silahkan kontak langsung ayah kandungnya di no (082250550443) Jantono hutapea ayah daripada Erliza hutapea, berikut ini no rek BRI 0314-01-016915-53-5 a/n Jantono hutapea (orangtua kandung Erliza hutapea).
Penulis: Obor Panjaitan
Editor: Yuni Shara