Ket: gambar Bunda Roostien Ilyas dengan Latar belakang gambar (Background) Dugaan drama bu Risma sesi pengambilan foto di wilayah Jakarta Sudirman dan Jl Thamrin. |
Media Nasional Obor Keadilan | Jakarta, Kamis (7/01-2021), Pagi-pagi aku melihat di medsos gambar tunawisma di pinggir jalan yang di datangi bu mensos, tapi ada yang janggal dengan gambar tuna wisma tersebut, hal ini pun telah ramai diangkat oleh media media nasional termasuk media nasional Oborkeadilan.com.
Blusukan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma di kawasan Sudirman-MH Thamrin, Jakarta, menurut netizen atau warganet janggal atau tidak lazim. Untuk itu, netizen membongkar drama blusukan tersebut.
Dalam blusukan itu, Risma berbincang dengan dua pengemis di Jalan Thamrin - Sudirman. Ternyata, satu di antara pengemis itu diduga merupakan simpatisan salah satu parpol.
Hal itu terungkap usai akun Instagram @undercover.id mempostingnya pagi tadi, Rabu (6/1/2021). Dalam postingan terbagi dalam tiga foto itu terlihat berbagai bukti mulai dari dua pengemis yang makan hingga komentar di salah satu postingan akun sosmed (tweeter).
Bu mensos gak mungkin pergi sendiri karena bu mentri bukan orang jakarta dan baru mungkin sebulan di Jakarta Pasti ada yang berinisiatif untuk mengajak bu mentri on the spot di lapangan. Bu mentri gak mungkin menolak dan sekalian akan menebarkan virus kebaikan. Itu rencana yang jitu untuk menunjukkan sebuah kenyataan lapangan yang harus segera di tangani.
Tapi dengan adanya medsos yang menunjukkan bahwa pertemuan dengan tuna susila (gelandangan pengemis) itu sebuah rekayasa belaka adalah sangat menyakitkan.
Saya (bunda Roostien Ilyas-red) sebagai praktisi sosial yang menangani anak-anak terlantar sejak Tahun 1992 yang sampai sekarang kerjaanku ya blusukan, ( google roostienilyas ) Sebenarnya kalo mau ketemu warga miskin di jakarta seperti keluarga gerobag, pemulung pengemis, dan tunawisma pasti ketemu tanpa rekayasa, mereka ada di sekitar pasar kramatjati, daerah senen, sekitar tambora.
Penelusuran redaksi media nasional Oborkeadilan.com; berdasarkan salinan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta periode 2018-2022 pada situs Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, ditargetkan sebanyak 56 RW ditata pada tahun 2020 lalu Penataan kampung kumuh itu menggunakan konsep community action plan (CAP).
Senada akan hal kampung kumuh tersebut, Kepala Bidang Permukiman Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta Retno mengatakan, pihaknya baru akan merealisasi penataan 11 RW pada tahun 2020 menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2020, menjadi penguatan kebenaran atas apa yang disampaikan oleh Roostien Ilyas bahwa tanpa rekayasa pun sebetulnya masih banyak lokasi kumuh di DKI.
Saya merasa kasian pada bu mentri yang di giring ke suatu tempat yang sudah di seting terlebih dahulu. Saya sedih dengan kejadian naif ini, karena siapapun tau kalo bu Risma adalah orang baik, pekerja keras dan jujur.
Apalagi dalam situasi yang sangat memprihatinkan seperti sekarang ini, kok bisa-bisanya membuat suatu skenario yang sangat menyakiti rakyat dan sekaligus mempermalukan bu R yang baru sebulan menjabat mensos.
Ini harus di pertanggung jawabkan oleh si pembuat skenario. Negara ini sedang berduka, pandemi covid masih belum reda, rakyat banyak nganggur, kita gak butuh pencitraan. (◇)
Editor: Yuni Shara
Penanggung jawab berita: Obor Panjaitan