Penulis: Muhammad Arief Zaky
MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | Senin, (17/08-2020) - Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis virus
corona yang baru ditemukan. Virus ini adalah virus baru dan penyakit yang tidak
dikenal sebelum terjadinya wabah di Wuhan, Cina, pada bulan Desember 2019.
Pada tanggal 31 Desember 2019, World Health Organization (WHO) mendapatkan informasi mengenai kasus pneumonia yang terjadi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Tanggal 7 Januari 2020, otoritas Cina mengkonfirmasi telah mengidentifikasi virus baru, yaitu virus Corona, yang merupakan famili virus flu, seperti virus SARS dan MERS, yang mana dilaporkan lebih dari 2.000 kasus infeksi virus tersebut terjadi di Cina, termasuk di luar Provinsi Hubei.
Virus Corona (CoV) merupakan famili virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-SoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Pada 11 Februari 2020, WHO mengumumkan nama virus Corona jenis baru tersebut adalah Corona Virus Disease 2019 (disingkat menjadi COVID-19).
Kasus positif virus corona di Indonesia bertambah 2.081 dalam 24 jam
terakhir pada Minggu (16/08), membuat jumlah total sejauh ini menjadi 139.549
kasus, menurut data Satgas Penanganan Covid-19. Data Minggu juga menunjukkan
terjadi penambahan 79 angka kematian. Setidaknya 6.150 orang telah meninggal
dunia akibat infeksi virus corona di Indonesia, yang mencatat angka kematian
tertinggi di Asia Tenggara. Secara global, angka kasus positif telah mencapai 21,4
juta kasus, dengan angka kematian mencapai lebih dari 771.000, menurut data dari Johns Hopkins University.
Pandemi COVID-19 mengharuskan penerapan pembatasan di berbagai
bidang tak terkecuali pada layanan kesehatan. Sebagai gantinya masyarakat dapat berkonsultasi atau mengetahui keadaan tubuhnya melalui layanan kesehatan digital.
Salah satu penyedia layanan kesehatan digital berbasis fasilitas kesehatan, aido
health melakukan diskusi tentang perkembangan layanan kesehatan digital
Indonesia di tengah pandemi COVID-19. Fasilitas ini dapat menekan angka
kunjungan pasien ke rumah sakit secara langsung. Kita tahu sebenarnya COVID-19 ini untuk Indonesia dan negara yang lain
itu seperti blessing in disguise.
Bisa dilihat dari semua kegiatan yang awalnya dilakukan secara Manual oleh manusia, dan sekarang mulai beralih menggunakan IT demi mengurangi kontak fisik, yang dapat menyebabkan menyebarnya virus ini
dalam jumlah yang lebih besar lagi.
Selain dari bidang kesehatan, kita juga bisa melihat sisi penerapan teknologi
ini dari gaya hidup di zaman sekarang. Disaat terjadinya pandemi Virus Corona
seperti saat ini, membuat pemerintah mengeluarkan aturan baru untuk mengurangi kegiatan diluar rumah seminimal mungkin.
Disinilah teknologi sangat berperan penting untuk menopang kebutuhan hidup masyarakat, Teknologi ini sendiri sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, contohnya yaitu penggunaan aplikasi seperti: Ojek online yang memiliki fitur pengantaran makanan serta barang secara online, Sehingga orang yang tadinya harus pergi keluar rumah dapat terbantu dengan adanya fitur tersebut.
Dengan bantuan fitur tersebut driver ojek online tetap bisa mendapat penghasilan dari fitur food order/delivery sesuai dengan aturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang berlaku, dimana peraturan tersebut membatasi orang
menggunakan kendaraan yang melarang pengguna sepeda motor untuk
berboncengan dengan orang yang bukan keluarga atau memiliki alamat rumah yang
sama. Dengan semakin canggihnya perkembangan teknologi dan aplikasi yang ada, semakin banyak juga dampak yang diakibatkan dari perkembangan teknologi dan aplikasi tersebut. (***)
Identitas Penulis
Nama: Muhammad Arief Zaky
Jurusan/Fakultas: Ilmu Komputer/Sains dan Teknologi
Peserta KKN-DR Kelompok 107)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan