Foto: Bupati Kabupaten Maybrat, Drs. Bermard Sagrim, MM |
Namun hasil yang diperoleh hanya sebatas pada jenjang SMP. Hal ini yang membuat Pemda Maybrat menghentikan kerja sama tersebut, mengingat memakan biaya yang sangat besar. Bupati Maybrat, Drs. Bernard Sagrim, MM saat ditemui media ini menjelaskan bahwa siswa yang dikirim untuk menimba ilmu di lembaga tersebut sebanyak 42 orang dan akan dikembalikan ke Maybrat sekitar tanggal 6 Agustus 2020 nantinya dan biaya transportasi akan dibiayai oleh pemda Maybrat.
Ditambahkannya, 42 siswa tersebut akan melanjutkan pendidikan wilayah tanah Papua dibawah tanggung jawab pemda setempat. “Akan segera kami pulangkan mereka sekitar 2 Minggu depan. Dan ada pejabat kami yang akan menjemput mereka. Semua biaya akan ditanggung pemda Maybrat. Karena kerja sama tersebut selama ini tidak dikawal baik oleh pejabat yang bersangkutan,” kata Bernard Sagrim, Jum’at (24/7).
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maybrat, Kornelius Kambu mengatakan pihaknya siap melaksanakan perintah Bupati untuk memutus kerja sama dengan lembaga tersebut. Menurut Kormelius, hal ini terjadi karena pejabat lama tidak mengawal kerja sama secara baik sehingga pemda harus berutang kepada Institus Yohanes Surya sebesar Rp 13 Miliar.
“Kalau kerjasama ini dikawal baik dan anak-anak kami ini dapat melanjutkan pendidikan sampai pada perguruan tinggi, tentu tidak jadi soal. Tapi karena tidak dikawal baik oleh pejabat berwenang, sehingga kerja sama dihentikan,” terang Kornelius Kambu.
Ia pun mengaku, sejak dipercayakan jadi kepala dinas pendidikan pemuda dan olahraga akan berkomitmen mengubah pola pendidikan di Maybrat menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya agar menciptakan generasi yang berkualitas. (Engel)
Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan