OBORKEADILAN.COM | Washington -Daging babi mengakhiri petualangan Pangeran Arabpalsu selama 30 tahun. Kendati demikian sang penipu ulung telah meraup sedikitnya uang Rp 114 miliar dari korban-korbannya.
Kedok penipu tersebut terbongkar setelah seorang calon korbannya tanpa sengaja menyaksikan dia memakan olahan babi yang terlarang bagi umat Muslim.
foto: Anthony Gignac, menyamar menjadi Pangeran Arab Saudi selama 30 tahun. (MIAMI-DADE POLICE DEPARTMENT)
Adalah Anthony Gignac, sang Pangeran Arab palsu, yang harus mengakhiri aksi kejahatannya dalam tiga dekade terakhir.
Anthony Gignac sebenarnya tidak terlahir sebagai keluarga kerajaan Arab Saudi.
Dia terlahir di Bogota, Kolombia.
Namun pria berusia 48 tahun yang tinggal di Miami, Amerika Serikat (AS) ini didiagnosis menderita kelainan kepribadian.
Dia selama puluhan tahun mengaku sebagai pangeran Arab yang kaya raya.
Selama 30 tahun terakhir dalam hidupnya, dia telah berulang kali berurusan dengan hukum.
Setidaknya sudah 11 kali dia keluar masuk penjara.
Diwartakan kantor berita AFP, Gignac selama tiga dekade menipu orang-orang hingga 8 juta dollar atau sekitar Rp 114 miliar.
Kini pangeran Arab gadungan itu akan menghabiskan 18 tahun penjara karena kasus penipuan.
Demikian pernyataan pihak berwenang pada Jumat (31/5/2019).
Gignac membangun dunianya dengan kemewahan pribadi dari aksi tipu-tipunya yang melibatkan kredensial diplomatik palsu dan sejumlah pengawal.
Menyamar sebagai Khalid Bin Al-Saud, dia tinggal di sebuah kondominium di Fisher Island yang mewah di Miami.
Dia juga mengendarai Ferrari dengan plat nomor diplomatik palsu dan dengan penuh semangat membujuk investor.
Dia didampingi oleh pengawal yang membawa surat-surat diplomatik palsu.
Gignac juga meminta agar diperlakukan sesuai dengan protokol kerajaan.
Dengan begitu, dia bisa mendapatkan sejumlah hadiah dari calon investor.
Puluhan orang mengirim uang ke rekening banknya.
Mereka berpikir Gignac akan menginvestasikan uang-uang tersebut.
Alih-alih dikucurkan untuk investasi, pundi-pundi itu justru dia habiskan guna memenuhi kehidupan mewahnya dengan membeli dari pakaian rancangan desainer terkenal, kapal pesiar, dan jet pribadi.
Lahir di Kolombia, Gignac diadopsi oleh sebuah keluarga di Michigan pada usia 7 tahun.
Kepribadiannya yang lain pertama kali muncul 10 tahun kemudian ketika dia berusia 17 tahun.
Sejak itu, Gignac telah ditangkap dan dihukum beberapa kali karena penipuan, tetapi itu tidak cukup untuk menghentikan sang Pangeran Khalid gadungan.
Namun, penipuannya runtuh begitu saja ketika seorang pengembang real estate melihatnya makan masakan dari daging babi, yang terlarang bagi umat Muslim.
Pada November 2017, dia ditangkap dan didakwa dengan 18 tuduhan, termasuk penipuan dan pencurian identitas.
"Selama tiga dekade terakhir, Anthony Gignac telah menggambarkan dirinya sebagai Pangeran Saudi untuk memanipulasi, menjadikan korban, dan menipu banyak investor dari seluruh dunia," kata Jaksa AS Ariana Fajardo Orshan.
"Sebagai pemimpin skema penipuan internasional yang canggih, Gignac menggunakan personanya yang palsu untuk menjual harapan palsu," ujarnya.
Hakim Cecilia Altonaga menjatuhkan hukuman berat, 18 tahun penjara, dengan mengatakan kehidupan Gignac sebagai kejahatan mewah yang sangat luar biasa.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kehidupan Mewah Pangeran Arab Gadungan Berakhir Gara-gara Daging Babi",
(Tim/Red)
Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita :Obor Panjaitan
■MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN