Gubernur NTT Akan Menutup TN Komodo, Ini Alasannya
Media Nasional Obor Keadilan- Labuan Bajo-NTT- Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat merencanakan akan menutup Taman Nasional Komodo (TNK) pada tahun 2020 mendatang dalam kurun waktu satu tahun.
Upaya penutupan ini bertujuan untuk menata kembali kawasan pulau Komodo itu. Salah satunya adalah rencana pemasangan Pin pada setiap badan binatang purba Komodo.
Hal itu disampaikan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dan dampingi Wakil Gunernur Yosef Nae Soi dengan sejumlah Bupati dan Walikota se-NTT, usai menggelar rapat kerja di Hotel Ayana Labuan Bajo.
"pemasangan Pin pada badan Komodo tujuannya penting, seperti, pendataan populasi Komodo, mengetahui posisi atau keberadaan hewan Komodo, dan mengurangi resiko ancaman bahaya penyerangan oleh Komodo terhadap pengunjung," papar Gubernur Viktor kepada sejumlah wartawan saat memberikan keterangan pers di Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat Selasa Senin 10 Juni 2019.
Selain pemasang Pin, penataan lain yang akan dilakukan oleh Pemprov NTT yakni konservasi kembali pulau komodo untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) lebih khusus para Ranger dan pengelola taman. Berbagai infrastruktur, jelas dia, akan ditungkatkan dengan bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi para pengunjung.
Tak hanya itu, pihaknya berupaya untuk memberikan keterampilan profesional terhadap pengelolah TNK dan akan dilengkapi berbagai peralatan canggih.
“Selama ini kan Rangers di Pulau Komodo sini hanya pegang tongkat bercabang itu. Saya mau agar Rangers di sini juga punya kuda. Mereka juga dibekali HP yg tersistem & terkoneksi dengan Pin pada setiap hewan komodo agar tahu posisinya untuk dikunjungi dan mengetahui posisi ancaman bahaya,” kata Gubenur Viktor.
Ia menambahkan bahwa, untuk mendukung asupan makanan pihaknya akan menyiapkan makanan bagi komodo, seperti babi hutan dan rusa, dan sejenis lainnya.
“ketika hal ini tidak dilakukan, maka ama-binatang ini akan punah. Saya ingin aset kita ini bermanfaat untuk Rakyat Kecil lebih banyak. Tapi mereka harus mendapat porsi yang besar. Maka harus ditata ulang untuk jual dengan harga yang pantas," tegas Viktor.(*)
Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita :Obor Panjaitan
MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN