foto: Alm Riko Lubis
Medan |Media Nasional oborkeadilan| warga Jalan Tangguk Bongkar 9 Gang Keluarga Kelurahan TSM 2 Kecamatan Medan Denai yang juga Seorang atlet tinju Sumatera Utara yang juga atlet kickboxer Riko Lubis (28) ditemukan tewas di kamar mandi rumahnya karena tersengat arus listrik, Minggu (2/6) sekira pukul 15.00 WIB.
Informasi dihimpun wartawan di lokasi, keluarganya sendiri yang menemukan Riko terlentang di kamar mandi. Selanjutnya keluarga membawa pria yang baru menikah pada Januari 2019 lalu itu ke RS Muhammadiyah.
Setibanya di rumah sakit, pihak medis mengatakan, korban sudah tidak bernyawa lagi. Selanjutnya jasad pria yang menikahi Nila br Purba itu dibawa ke rumah duka dengan menggunakan mobil ambulan guna disemayamkan.
Sejumlah warga sekitar yang diwawancarai wartawan mengungkapkan, Riko Lubis merupakan atlet tinju yang sedang mengikuti persiapan Pekan Olah Raga Nasional (PON) utusan dari Sumatera Utara menuju Papua dalam waktu dekat ini. Diungkapkan warga, sebelum tewas siang itu korban masih terlihat di depan rumahnya.
Usai hujan deras, korban berniat mandi. Namun pompa Sanyo di kamar mandi korban rusak sehingga ia memperbaikinya. Korban diduga tewas tersengat arus listrik saat memperbaiki pompa Sanyo miliknya.
Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu ALP Tambunan, yang dikonfirmasi lewat telepon selulernya mengatakan saat ini anggotanya sedang berada di rumah duka guna memintai keterangan keluarga dan tetangga. Kanit juga membenarkan korban merupakan atlet tinju.
KBI Sumut Berduka
Sementara itu, duka mendalam menyelimuti olahraga Sumatera Utara. Mantan petinju yang beralih jadi kickboxer Sumut, Rico Lubis menghembuskan nafas terakhir di kediamannya, Jalan Tanggu Bongkar IX Gang Bersatu, Minggu (2/6) sore. Riko tutup usia 28 tahun dengan meninggalkan seorang istri.
Kabar tersebut dibenarkan oleh Ayu Anggraini Hutabarat, rekannya sesama atlet. Menurut penuturan Ayu, sebelum kejadian Rico Lubis sempat menemui German.
"Setelah jumpa German, dia terkena hujan saat pulang. Terus dia mau mandi karena kehujanan. Kemudian dia kesetrum saat mau colokkan pompa air (Sanyo), ucap Ayu. "Sempat dibawa ke rumah sakit. Namun pas dibawa pihak rumah sakit bilang udah tidak tertolong," sambung dia.
Rico Lubis sejatinya merupakan petinju andalan Sumut. Dia sempat bermain di arena Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Bandung. Namun Rico hijrah menggeluti olahraga kickboxing dan bersiap menatap Kejuaraan Nasional (Kejurnas) II PP KBI di Bandung, Juli mendatang.
Kepergian Riko menyisakan duka cita mendalam, terutama untuk Kickboxing Indonesia (KBI) Sumut. Melalui Ketua Umum Budiman, sosok Riko Lubis diakui merupakan atlet yang punya masa depan cerah. Talenta yang dimiliki Riko, membuat dia tak kesulitan beradaptasi dengan cabang olahraga kickboxing, meski awalnya dikenal sebagai petinju.
"Pastinya terkejut dengan berita ini. Saya lagi di luar kota. Saya sendiri baru dapat kabar sore dari Pak Poltak Simanjuntak. KBI Sumut kehilangan Riko. Dia merupakan atlet terbaik yang kami punya, apalagi dia juga mau main di MMA," kata Budiman.
Budiman ingat betul, tepatnya bulan lalu, Riko baru saja dihadiahi sepatu latihan yang baru. "Sepatunya sudah rusak, jadi kami belikan yang baru supaya tetap maksimal latihannya. Komunikasi terakhir juga sama Riko, saya bilang agar dia tetap fokus dan berlatih biar bisa juara," katanya.
German Hutagaol pun tak bisa menutupi kesedihan akan kepergian sahabat karibnya itu. Kebersamaan selama 8 tahun, bagi German penuh dengan kenangan.
Mulai dari atlet, PON hingga bekerja sebagai Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tiga tahun lalu, mereka lalui bersama. Bahkan sebelum kejadian, keduanya sempat bertemu.
"Tadi jam 9 pagi kami masih jumpa. Dia datang ke Pospam penjagaan di Simpang Aksara untuk menemui saya. Ada satu jam dia di situ, kemudian dia pulang. Setelah itu saya tidak tahu, tidak ada tanda apa-apa. Barulah sore ini saya dapat kabar seperti ini," kata German.
Bagi German, sosok Riko Lubis merupakan teman terbaik. Mulai dari murah hati, tidak sombong, German juga mengakui bahwa Riko merupakan teman yang selalu mengalah. "Orangnya terlalu baik. Banyak kenangan sama dia. Kami susah senang selalu sama. Saya kehilangan dia," tuturnya. (*)
sumber: https://hariansib.com/Headlines/Atlet-Tinju-Sumut-Tewas-Tersengat-Listrik-di-Rumahnya
Editor : Redaktur
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan
■MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN