Banjir Bandang Konawe Utara, PB HMI: Agar Gubernur Sultra Evaluasi Izin Tambang Dan Sawit
OBORKEADILAN.COM | Konut-Sultra-Di kabupaten konawe utara ( Konut) Provinsi sulawesi tenggara, terjadi musibah Banjir Bandang yang merendam beberapa desa dan beberapa kecamatan di kabupaten Konawe Utara, saat ini, mendapat tanggapan dari Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) sulawesi tenggara.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekejend) Eksternal Bidang PSDA PB HMI, Muhamad Ikram Pelesa menyebut kegiatan pertambangan dan perkebunan kelapa sawit yang telah menimbulkan kerusakan hutan sehingga menjadi penyebab banjir bandang yang melumpuhkan beberapa desa dan kecamatan di kabupten Konawe Utara (Konut) sulawesi tenggara.
Dalam keterangan persnya yang melalui via telpon dan washtappnya di kendari
11/6/2019.
Mengapa karena dampak dari aktivitas perkebunan sawit dan pertambangan yang aktivitasnya melenceng dari ketentuan perundang-undangan, hingga ketika musim hujan berkepanjangan sangat mudah menyebabkan banjir" ungkap ikram.
Menurut Koordinator Presidium Forsemesta Sultra ini, banjir yang terjadi kali ini merupakan banjir terparah sejak mekarnya Konawe Utara provinsi sulawesi tenggara ( sultra) kabupaten konawe utara ini sebagai Daerah Otonom tahun 2007 Silam.
Akibat tata kelolah sumber daya alam yang tidak baik oleh pemerintah, hutan-hutan tempat jarahan penambang ilegal dibiarkan mengangah, sehingga ketika hujan lebat dan berkepanjangan banjir lebih mudah terjadi, karena tidak ada lagi penyangga dan ditambah hilangnya daerah resapan air.
Lanjut ikram meminta Gubernur Sulawesi Tenggara Alimazi untuk segera melakukan moratorium aktivitas pertambangan dan perkebunan sawit yang telah menghilangkan daerah resapan dan tidak melakukan reklamasi pasca tambang, Ia juga meminta Gubernur segera merekomendasikan kepada pemerintah pusat agar mencabut izin perkebunan tebu di Gunung Lawali Asera sebelum aktivitas dilakukan, dan dibiarkan akan menimbulkan dampak yang lebih parah.
"Lagi ikram untuk menegaskan pak Gubernur sulawesi tenggara Alimazi harus betul betul evaluasi kembali izin tambang dan perkebunan sawit dikonawe utara.
Sebelum menimbulkan dampak yang lebih parah, sebab hutan dikonut sudah mulai gundul, karena tidak ada penyangga resapan air diwilayah asera, jika itu tidak dilakukan perbaikan konawe utara( konut) bisa akan tenggelam", Tegas Mahasiswa Pascasarjana Manajemen CSR Universitas Trisakti ini ikram.
Ikram mengajak kepada seluruh pihak untuk bahu-membahu membantu korban banjir didaerah kabupaten konawe utara dan kabupaten Konawe yang telah kehilangan tempat tinggal yang terkena banjir di dua kabupaten ini. (Penulis usman)
Editor: Redaktur
Penanggung Jawab Berita: Obor Panjaitan
MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN