|

Dini Tusila (20 Th) ibu hamil 8 bulan Terlantar Hingga Meregang Nyawa di RS AR-BUNDA Gara Gara Uang Muka tak Cukup

Ket Gambar : Almarhum Dini Tusila saat di sholawatkan di rumah duka. 


LUBUK LINGGAU-SUMSEL | MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN | Rabu ( 25 Juli 2018 ) Pihak rumah sakit AR-Bunda diduga menelantarkan pasien seorang ibu muda Berusia 20 tahun yang sedang Mengandung 8 bulan ahirnya Meninggal dunia  lubuklinggau Sumatera selatan. Informasi yang dihimpun Media Nasional Obor keadilan kronologis singkatnya sebagai Berikut :

■ Seorang perempuan sedang hamil 8 bulan bernama Dini Tusila Umur 20 Tahun warga Mesat Jaya, Sekitar pukul 03.00 wib dibawa keluarga/kerabatnya, RS Ar-Bunda dikarnakan pasien tersebut sudah mengalami pendarahan, setelah dicek oleh pihak RS Ar-Bunda ternyata bayi didalam kandungan pasien tersebut sudah meninggal dunia.

■ Dengan singkat cerita pihak RS Ar-Bunda menganjurkan pasien untuk segera di Operasi Caesar , pihak RS Ar-Bunda meminta kepada pihak keluarga/kerabat pasien untuk menyiapkan biaya Operasi Caesar Sebesar Rp. 8.000.000 ( Delapan juta Rupiah).

■Tetapi keluarga/kerabat pasien tidak mempunyai uang sebesar Rp. 8 Juta tersebut, sehingga atas kebijakan Pihak RS Ar-Bunda agar Pihak Keluarga/kerabat untuk membayar uang di muka sebesar Rp. 4 juta, itu pun pihak keluarga/kerabat pasien sedang mencari bantuan pinjaman ke keluarga/kerabat yang lain.

■ Selama dalam pencarian bantuan pinjaman uang untuk biaya operasi sesar pihak RS Ar bunda diduga menelantar pasien yang dalam keadaan lemah di sebabkan bayi di dalam kandungan telah meninggal dunia. 
Lalu dari pihak keluarga/kerabat pasien dalam keadaan kebingungan dan memintah bantuan kepada Ketua DPD-JPKP Kab. Musi Rawas Moch. Sancik guna untuk mendampingi pasien agar dengan segera dilakukan Operasi Sesar demi menyelamatkan pasien, ketua DPD-JPKP Moch sancik langsung meluncur ke RS Ar-Bunda untuk memintah kebijakan pada pihak RS Ar-Bunda agar dengan segera lakukan Operasi caesar secepatnya demi keselamatan pasien.

■ Akan tetapi Pihak RS Ar-Bunda menolak atas permintaan kebijakan tersebut, dengan alasan harus membawa uang di muka sebesar Rp. 4 juta kalau memang operasi caesar akan dilaksanakan ujar Petugas Adminitrasi RS Ar-Bunda, dengan sangat alot ketua DPD-JPKP moch sancik memintak kebijakan kepada pihak RS Ar-Bunda agar Operasi sesar di laksanakan sehingga Petugas Adminitrasi RS Ar-Bunda memerintah Ketua DPD-JPKP Kab. Musi Rawas Moch Sancik untuk menunggu, ± 20 menit pihak dari petugas Adminitrasi RS Ar-Bunda menelpon pimpinan RS Ar-Bunda dan alhamdulillah pihak RS Ar-Bunda mempersetujui atas permintaan Kebijakan untuk di segerakan melakukan Operasi sesar.ujar ketua DPD JPKP Kab.Musi rawas Moc Sancik.

Sumber : (Firman Setiawan)

BERIKUT INI CUPLIKAN VIDEO SAAT DI RS AR-BUNDA 
Atas Peristiwa Pilu tersebut  Pejuang Dan Penggiat JPKP INDONESIA & DUNIA Pun menyikapi demgan Ragam upaya termasuk Mengedarkan Brocast ke berbagai sosial media , salah satunya Di Grup Whatsapp Milik Relawan Indonesia yang Mana Pada grup Tersebut salah Satu anggota Grupnya Di huni Ketum JPKP .

Berikut Edaran surat Yang di Dapat Redaksi Oborkeadilan.com :

Mohon Petunjuk Pak Ketum Dan Semua Saudara-Saudari Pejuang Dan Penggiat JPKP INDONESIA & DUNIA  Mengenai Kasus Di Bawah Ini :
Akibat Lambatnya Penanganan Pasien A/N.DINI TUSILA Anak Mantu Dari Bpk.SOPIAN S.pd.,M.Si Pengurus
DPD JPKP MUBA-SUMSEL.Karena Tdk Ada Uang Rp.8.000.000,- Akibat Dampak Itu Pasien Meninggal...Yang Lucunya Lagi Pasien Tersebut Sudah Meninggal Diminta Pihak RS AR BUNDA Untuk Membayar Rp.13.000.000,- Membawa Mayat Tersebut Ke Rumah Duka Orang Tua Korban Di Kota Lubuk Linggau .menurut pihak RS
Baru Bayar Rp.10.000.000,- Baru Korban Tsb Bs Di Bawa Pulang.

Tertanda :
Idham Muddin
Ketua DPD JPKP MUBA

Kepada Pihak RS AR-BUNDA Media Nasional Obor keadilan mencoba Hubungi via Sambungan Telp dan sempat bercakap Dengan Salah Satu Petugas RS terkait Dia Bertanya Mas Dari mana ? Dari Jakarta pak dari Media Nasional Obor keadilan seketika itu telp Pun di Matikan Dengan Dalih mau di sambungan ke Bagian marketing pungkas operator RS AR-BUNDA
Ternyata Diputus sambungan telponnya.
Hingga berita Ini dimuat Belum ada Tanggapan Dan sikap Dari RS AR-BUNDA [ yuni/ Team ]

Penanggung jawab Berita : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini