Ket Gambar : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Teluk Bintuni dr.Eka W.Suradji,PhD.
Media Nasional Obor Keadilan | Bintuni | Kasus demam berdarah (DBD -red) yang di sebabkan oleh virus dengue yang di tularkan kepada manusia melalui perantara nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus di Kabupaten Teluk Bintuni khususnya di Bintuni sudah ada sejak tahun 2013,hal ini di sampaikan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Teluk Bintuni dr.Eka W.Suradji,P.hd mengawali jawabanya saat di temui wartawan di ruangannya 2 pekan lalu.
Menurut dr.Eka, peningkatan kasus demam berdarah semakin meningkat di tahun ini dibandingkan tahun 2017 kemarin, sudah ada belasan kasus yang di tangani pihak rumah sakit sebutnya.
Dikatakannya penyebab DBD itu salah satunnya adalah semakin metropolisnya kota Bintuni, sehingga banyak pertambahan atau mobilisasi penduduk dari luar daerah Kabupaten Teluk Bintuni , “ ada yang datang dari kota Sorong , Manokwari dan kota lainnya “ ujar dr.Eka.
Dia pun memperjelas , “ saya meyakini penyebaran demam berdarah bukan dari Bintuni tapi dari daerah luar, jadi tidak bisa di pungkiri kasus demam berdarah meningkat dari tahun ke tahun di Bintuni “ucapnya .
Untuk itu masyarakat agar selalu waspada apabila sudah ada tanda-tanda DBD agar segera memeriksaakan diri ke puskesmas terdekat atau RSUD , jangan sampai terjadi cacat atau meninggal dunia akibat DBD.
Dr.Eka juga mengingatkan masyarakat agar menimbun kolam agar air tidak tergenang, rajin mebersihkan selokan agar mengalir, bak di kamar mandi harus bersih, intinya jaga kebersihan diri dan lingkungan , apabila terjadi gejala demam selama satu hari segeralah memeriksaakan diri ke puskesmas atau ke RSUD himbaunya penuh harap. [ Haiser Situmorang ]
Editor : Redaktur
Penanggung Jawab : Obor Panjaitan