|

PEMBANGUNAN JEMBATAN MUARA TEWEH - JINGAH TERUS DIGENJOT MESKI TERKENDALA ALAM

Ket Gambar : Kandidat Petahanan Bupati Barito Utara, Kalimantan Tengah, H. Nadalsyah yang akrab disapa H. Koyem kepada Media Nasional Obor Keadilan, Senin (5/3/2018) di kediamannya menyampaikan,  pembangunan Jembatan Muara Teweh-Jingah Tahun Anggaran 2018 ini masih dalam tahap penyelesaian dan penyempurnaan lebih optimal.

BARITO UTARA - KALTENG | Media Nasional Obor Keadilan | Kandidat Petahanan Bupati Barito Utara, Kalimantan Tengah, H. Nadalsyah yang akrab disapa H. Koyem kepada Media Nasional Obor Keadilan, Senin (5/3/2018) di kediamannya menyampaikan,  pembangunan Jembatan Muara Teweh-Jingah Tahun Anggaran 2018 ini masih dalam tahap penyelesaian dan penyempurnaan lebih optimal.
Hal ini bukan tanpa alasan yang prinsipil. “Pada dasarnya, target kita jembatan ini dituntaskan pada tahun anggaran 2017 yang lalu. Namun, kita tidak dapat melawan kuasa Tuhan dan kondisi alam. Alasan konkrit, kondisi alam itu seperti kita ketahui bahwa selama dua bulan terakhir pada tahun 2017 lalu, Kabupaten Barut dilanda banjir,” Jelasnya.
"Dengan situasi dan kondisi banjir yang meluapnya debit Sungai Barito sehingga pekerjaan terganggu dan tertunda. Adapun pekerjaan yang tertunda itu seperti pekerjaan pengecoran tiang pondasi jembatan terkendala banjir, serta sulitnya tempat sandar tongkang material jembatan," Terangnya.

Mengenai masalah faktor alam ini tidak mungkin bisa di lawan dengan cara apapun, melainkan hanya disiasati semampunya.
Artinya, pekerjaan dapat dilakukan apabila cuaca sedang tidak turun hujan. Untuk itu maka pekerja harus lebih sigap dan cekatan memanfaatkan situasi dalam melaksanakan pekerjaan yang sangat bermanfaat bagi peningkatan perekonomian masyarakat. Karenanya, H. Koyem menyarankan kepada rekanan pelaksana agar memanfaatkan situasi sebaik-baiknya supaya pekerjaan bisa diselesaikan tepat waktu.

Proyek pengerjaan jembatan yang menghubungkan antara Kota Muara Teweh dan Kelurahan Jingah ini nantinya akan menjadi penghubungan langsung dengan kawasan Islamic Center Haji Muhammad Sidik, Kelurahan Jingah dan Kelurahan Jambu, Kecamatan Teweh Baru yang akan dapat difungsikan dengan baik pada Tahun Anggaran 2018.
Secara rinci untuk spesifikasi Pembangunan jembatan berkonstruksi rangka baja dan beton dengan bentang keseluruhan adalah 418,21 meter, lebar 5 meter, dan bentang tengah jembatan sepanjang 120 meter. Semuanya dikerjakan menggunakan proyek kontrak tahun jamak (multiyears tahun anggaran 2015-2017.

"Kita berharap, dengan adanya jembatan ini akan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menjadikan Kabupaten Barito Utara dapat terintegrasi sebagai satu kesatuan yang utuh. Secara pribadi, tulus dari hati nurani, saya bertekad agar Bumi Iya Mulik Bengkang Turan bisa mewujudkan masyarakat Religius, Mandiri, dan sejahtera, melalui percepatan peningkatan pembangunan disegala bidang, Ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan,” Kata H. Koyem.

Sampai saat ini Pemerintah sudah membayarkan 51% Dana kepada rekanan. Semua itu tentunya melalui mekanisme yang dihitung berdasarkan tahapan fisik yang dikerjakan, dengan mengacu kepada Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2016 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27/PMK.06/2016 tentang Petunjuk Pelaksaan Lelang, yang sudah jelas disebut dan kita ketahui, Sekarang sudah diperpanjang Kontrak Pengerjaannya samapi 2018," Jelas H. Koyem.

Berdasarkan data Pembangunan jembatan merupakan proyek multiyears dengan rincian dana untuk tahap pertama sebesar Rp31 miliar lebih, tahap kedua Rp13 miliar dari APBD Kabupaten Barut, Rp29 miliar dari APBD Provinsi Kalteng, dan untuk tahap ketiga sebesar Rp7,6 miliar. [Anung]

Editor :Yuni S 
Komentar

Berita Terkini