|

Bung Faisal Pengarang Buku Yang Berjudul " Remaja Dari Karta"

Ket Gambar : Faisal. 

JAKARTA | MEDIA NASIONAL  OBOR KEADILAN | Rabu 28 Maret 2018, Mungkin Pembaca MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN pernah membaca sebuah novel yang berjudul "Remaja dari Karta" menceritakan Gadis Pantura setamat SMA menikah dan tak lama kemudian menjadi janda lalu ke Jakarta mengadu nasib.....! , Kisah klasik ini ditata Apik dan Asik, Sarat dengan makna kekinian tentang nasib kaum Pinggiran walau telah lulus SMA.

Penulisnya adalah Faisal, Pria kelahiran Indramayu 28 tahun lalu dan kini semakin Produktif menulis buku, tidak hanya Novel saja buku tentang teknologi informasipun ditulisnya, Pria lulusan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan konsentrasi di jurusan Ilmu Politik ini diakui berkontribusi besar terhadap perkembangan Sastra dan Budaya di Indonesia.

Karya Sastra, Musik yang ditulisnya seperti Puisi, Lagu, dan Novel Di antara lagunya yang terkenal adalah ‘Senja di Pelupuk Mata’ dan ‘Liku Sang Kupu-Kupu’, dan banyak lagu kritik sosial dan Cinta yang ditulis Bung Fai panggilan akrab Faisal.

Ketika berbincang-bincang kediamannya bersama Pewarta (Rabu 28/3)  Bung Fai memaparkan tentang lapangan kerja, Pengangguran yang terjadi sekarang ini, "Tahun 2017 dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Peningkatan pengangguran 10.000 Orang, Agustus 2016 Pengangguran di Indonesia Sebesar 7,03 juta orang dan Agustus 2017 (Setahun kemudian) naik sebesar 7,04 juta orang” tungkasnya.

“ Saya merujuk kepada Pernyataaan Kecuk Suhariyanto, kepala BPS mengatakan "Pertambahan jumlah  Pengangguran tersebut disebabkan oleh Peningkatan jumlah Angkatan kerja di Indonesia”. Di Indramayu sejak Jan 2017 hingga 25 Nov 2017 Pencari kerja mencapai 32.901 orang, Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, Daddy Haryadi tingginya angka pengangguran di Kabupaten Indramayu dipengaruhi oleh sulitnya Pencari kerja dalam mengakses informasi lowongan pekerjaan yang ada, Padahal di sisi lain Perusahaan menemui kendala dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi yang mereka tentukan".

Saat ditanya mengenai dampak pengangguran? Bung Fai menjabarkan "Pengangguran menjadi hal yang krodit belakangan ini, tingginya pengangguran menimbulkan efek Psikologis yang buruk, Pengangguran terlalu tinggi dapat menyebabkan kekacauan Politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu Proses Pembangunan” tegasnya.

"Menurut saya beberapa dampak akibat tinggginya pengangguran bagi perekonomian Negara Salah satunya Penurunan Pendapatan Perkapita, dan berdampak juga pada penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor Pajak, Yang paling harus digaris bawahi adalah dampak meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh Pemerintah yang menyebakan bertambah tingginya Hutang Negara”, katanya.

Faisal mengutarakan: “Untuk mengurangi tingginya angka Pengangguran, menurut saya Pemerintah bisa melakukan berbagai macam cara, Salah satunya Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat Padat karya,
Pemerintah juga bisa melakukan deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru".

"Hal lain yang bisa dilakukan Pemerintah seperti menggalakkan Pengembangan sektor informal, menggalakkan Program Transmigrasi untuk menyerap Tenaga kerja di Sektor Agraris dan Sektor formal lainnya, Pembukaan proyek-proyek umum untuk merangsang Investasi baru dari Kalangan Swasta”, demikian jawab Faisal.

“Banyak Pekerjaan yang bisa digali dari Potensi kaum Milenial, Kaum milenial sangat akrab dengan Gadget dunia IT menjadi makanan sehari-hari bagi mereka, Socioprenuer adalah lahan subur bagi kaum milenial”, katanya.

Tak terasa waktu bincang-bincang yang kami mulai dari bada Dzuhur kini sudah terdengar kumandang Azan Ashar, dan kami selesaikan dengan berangkat bersama ke Masjid di kampung kediaman Faisal, Selanjutnya kami berpamitan dengan Salam jabat erat, semoga Bung Fai menjadi Pencerah dan bermakna hidupnya untuk generasi Milenial sekarang ini sampai generasi yang akademik. [ David ]

Editor : Redaktur
Penanggung Jawab : Obor Panjaitan
Komentar

Berita Terkini