Foto : Truk pengangkut pasir di kawasan Gunung Agung, Bali (Dok. Obor Keadilan/ Nugraha)
Karangasem | Bali | Media Obor Keadilan | Para sopir truk pengangkut pasir masih nekat masuk di kawasan bencana Gunung Agung yang statusnya terus meningkat.
Seperti yang di katakan Direktur Lalu Lintas Polda Bali Kombes Pol. Drs. Anak Agung Made Sudana, S.H., S.I.K. Mengingat bahaya letusan Gunung Agung makin meningkat, baik bahaya primer yaitu material piroklastik letusan Gunung Agung, maupun bahaya sekunder berupa banjir lahar hujan.
Beberapa sopir truk yang bandel mencari pasir Galian C dengan memasuki wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) Erupsi Gunung Agung, sangat kami sayangkan adanya tindakan nekat para sopir truk.
Para sopir seharusnya mengikuti imbauan dan petunjuk dari pemerintah, sehingga nantinya tidak ada korban jiwa jika Gunung Agung mengalami erupsi magmatik.
“Saya sudah perintahkan lima orang personel Ditlantas yang terlibat dalam Ops Aman Nusa Agung II-2017 untuk patroli secara intens di Desa Sebudi, Selat, Karangasem. Jika menemukan sopir truk yang bandel maka polisi akan melarang dan mengusir agar tidak masuk ke KRB,” katanya,di Denpasar(29/11/2017).
Ia meminta kepada para sopir truk, untuk sementara waktu tidak mengambil pasir di wilayah yang masuk KRB. Jika sudah diingatkan masih tetap bandel maka pihaknya tidak segan-segan akan mengambil tindakan tegas.
“Tindakan tegas itu bukan tanpa alasan. Kita tidak ingin, jika kendaraan truk nantinya akan menghalangi jalur evakuasi warga ketika terjadi erupsi. Ini demi kebaikan kita semua,”tegasnya.
Penulis : Ketut Nugraha
Editor : Redaktur
Home
» Bali
» Daerah
» Gunung Agung
Berita Terkait
BERLANGGANAN NEWSLETTER
Komentar