TANGERANG-BANTEN | Media Nasional Obor Keadilan | Senin ( 13 / 11 / 2017 ). Beberapa hari lalu para tokoh masyarakat Ormas serta pemuda hadir dalam diskusi "Peran Pribumi Dalam Iklim Investasi di Tangerang Utara" yang berlangsung di rumah makan saung ibu, GG.pelor desa kampung Melayu timur, kecamatan teluk naga, kabupaten Tangerang, Sabtu (11/11) kemarin.
Dalam acara tersebut sempat terjadi ketegangan pada pukul 11:00 wib, segerombol preman kurang lebih 10 orang mendatangi lokasi acara diskusi, panitia meminta keluar bagi preman yang tidak diundang, petugas aparat keamanan TNI & Polri berhasil melerai insiden kecil tersebut.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun Kegiatan tersebut di selenggarakan terkait banyak nya aduan dari masyarakat tentang pembebasan tanah yang di lakukan oleh ASG, yang dinilai menindas masyarakat pribumi dengan menggunakan kekuatan preman dan kenil, juga untuk merumuskan langkah - langkah kedepan yang harus di lakukan.
Arogansi kapitalis yang dilakukan secara terang terangan oleh pihak ASG ini diyakini sudah diketahui oleh PEMDA serta kepolisian, karena terjadi sejak beberapa tahun terakhir, dan terkesan dianggap hal yang wajar hanya dianggap sebagai strategi bisnis sang pengusaha
" Pihak Pemda dan Kepolisian pun seolah tidak melihat adanya keresahan warganya dan hampir tak berdaya berhadapan dengan pola PENJAJAHAN GAYA BARU ini, padahal merekalah para pelindung pengayom pelayan masyarakat " ungkapan Achmad Faizal HK selaku inisiator.
" Lalu dimana kehadiran pemerintah dalam pelaksanaan bernegara, akankah hal ini terus dibiarkan terjadi, padahal negara kita negara hukum....!!???
Apakah pemerintah takut kepada Herkules Cs, yang notabene dikenal sebagai preman di Negri ini.. Lalu kemana Rakyat harus mengadu??? " Tambahnya.
Dalam sambutan nya Ruchyat Idris, sebagai ketua Parade Nusantara Provinsi Banten menyampaikan "Adanya intimidasi pemaksaan penguasaan tanah oleh ASG, adanya pembangunan tapi masyarakat tidak dapat menikmati, masyarakat harus di perjuangkan, tetapi harus sesuai dengan kontek nya, orang yang harus kita datangi adalah orang yang memberikan perintah, yaitu bupati yang mengeluarkan SK, mendukung kegiatan pergerakan, tapi lakukan dengan cara-cara yang tidak melanggar hukum," ungkapnya
Dalam kesempatannya H. Gani sebagai tokoh masyarakat Pantura menegaskan, "Hak kita sudah di rampas sudah di injak-injak, kita satukan visi dan misi kita untuk melawan kedzoliman, kita buktikan bahwa putra daerah itu ada," tegas H. Gani.
Hal senadapun di ungkapkan Alimun ketua cabang FPI Teluknaga, "Kita harus bersatu melawan kedzoliman, dan juga tidak terlepas sambil kita mendo'a kan nya agar mereka sadar," menyatakan dalam dukungannya.
Dan acara tersebut berjalan dengan aman dan lancar meski disela-sela acara sempat diwarnai ketegangan kecil. (HR/BY).