Sabtu, 15 Maret 2025 | 18:28:29

Korea Utara Bermain Api Yang Bisa Membakar Perdamaian Di kawasan

Foto : Ketua Komisi I, Abdul Kharis Almasyhari (Istimewa)

JAKARTA | Media Nasional Obor Keadilan | Ketua Komisi 1 DPR RI Abdul Kharis Almasyhari amat menyayangkan dan mengecam keras peluncuran rudal balistik antar benua (ICBM) terbaru Hwasong-15 oleh  Korea Utara" kita dapati sedikit ketenangan selama dua bulan di mana Korut tidak melakukan uji coba rudal, namun dengan uji coba yang kesekian kali ini Korea Utara sedang bermain api yang dapat membakar ketenangan kawasan dan perdamaian, Ini jelas melanggar resolusi PBB dan kedaulatan negara lain" tegas Kharis dalam keterangan tertulis kepada media Rabu 29 November 2017.

Menurut anggota DPR dari Fraksi PKS ini dengan adanya perlombaan senjata pemusnah di kawasan Korea ini maka sangat berpengaruh terhadap keamanan kawasan khususnya kawasan ASEAN dan sekitarnya yang dapat mengancam perdamaian seluruh dunia".  Berbagai resolusi dan kecaman silih berganti namun tak kunjung reda,  Indonesia mempunyai peran yang strategis untuk ikut meredakan situasi yang berkembang agar wilayah itu menjadi zona damai melalui upaya-upaya diplomatik" jelas Kharis.

Berbagai resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, khususnya resolusi 2270 (2016), 2321 (2016), 2356 (2017), dan 2371 (2017), telah dikeluarkan dan tidak ada satupun yang dipatuhi oleh Korea Utara," Pemerintah bisa melakukan berbagai tekanan, misalkan memanggil  Dubes Korea Utara di Jakarta untuk meminta penjelasan dan menyampaikan kecaman kita, kita tidak ingin ada permusuhan, ketegangan dan kita ingin kedamaian di kawasan " tegas Kharis, legislator  yang terpilih dari dapil Jawa Tengah 5 ini.

Kharis juga mendukung penuh langkah yang sudah dilakukan kementerian luar negeri dan mendukung setiap upaya pemerintah Indonesia di PBB untuk terus mencari dan menjaga agar perdamaian di kawasan terjaga" Menlu telah melakukan langkah yang terukur, namun perlu tambah tekanan lagi ke Korea Utara agar sahabat kita lainnya dikawasan seperti Jepang dan Korea Selatan juga di hormati kedaulatannya" tutup kharis. (***)

Editor : Redaktur

Berita Terkait

Komentar