
Foto : ilustrasi.
TANGERANG I Media Nasional Obor Keadilan I Selasa ( 14 / 11 / 2017 ). Malam itu
menjadi malam yang menggoreskan trauma yang mendalam bagi sejoli R (28) dan M
(20) yang digerebek warga di Cikupa, Kabupaten Tangerang. Detik-detik mencekam
mereka lalui saat ditelanjangi dan diarak warga.
Pasangan kekasih ini digerebek warga
di kontrakan yang beralamat di Kampung Kadu RT 07 RW 03, pada Sabtu 11 November
2017. Warga menduga keduanya berbuat mesum. Warga yang gelap mata menganiaya
dan menelanjangi pasangan tersebut tanpa ampun dan tak memberi kesempatan
mereka untuk membela diri.
Jeritan kesakitan dan tangisan sejoli
itu tidak menyurutkan kemarahan warga. Bahkan, warga tega mengabadikan
peristiwa penggerebekan itu hingga menjadi viral di media sosial. Kemudian, Polisi mendatangi lokasi
penggerebekan pasangan yang ditelanjangi dan diarak warga.Polisi mendatangi
lokasi penggerebekan pasangan yang ditelanjangi dan diarak warga.
Foto : Saat Polisi Mendatangi Lokasi Kejadian.
Rekaman video yang viral ini akhirnya
sampai ke telinga penegak hukum. Polisi turun tangan mengusut beredarnya video
tersebut. Lokasi penggerebekan telah didatangi untuk mengetahui peristiwa
sebenarnya. Usut punya usut, polisi mengantongi sejumlah bukti.
Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul
Alif menceritakan kejadian warga yang main hakim sendiri itu. Sebelum digerebek
warga, kata Sabilul, korban pria datang ke kontrakan pacarnya membawa makanan.
Namun tak lama warga datang dan memaksa kedua mengaku berbuat mesum. "Dia
antar makanan, ke kamar mandi sikat gigi habis itu keluar langsung ditarik
suruh ngaku, kalau nggak ditelanjangi. Tapi yang jelas aslinya pakai
baju," ujar Sabilul.
Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul
Alif menegaskan pasangan ini tidak berbuat mesum. Kapolresta Tangerang AKBP
Sabilul Alif menegaskan pasangan ini tidak berbuat mesum.
Foto: Saat Kapolresta AKBP Sabilul Alif Menegaskan Bahwa Pasangan Tersebut Tidak Berbuat Mesum, Mereka Sedang Membicarakan Persiapan Pernikahan.
Warga yang menggerebek lalu menarik
baju pasangan tersebut. Menurut dia, warga tak hanya menganiaya dan
menelanjangi pasangan yang dikatakan polisi tak berbuat mesum itu. Warga juga
sengaja membuat video, memfoto, lalu mengunggahnya ke internet. "Habis itu
mereka bilang ayo selfie, upload. Ada yang bilang begitu, 'ada yang
mesum!'," papar Sabilul.
Padahal, Sabilul menegaskan pasangan
yang digerebek bukan pasangan mesum. Mereka diketahui sedang menjalin hubungan
dan berencana menikah. "Dia memang sudah mau nikah," ujar Sabilul.
Detik-detik nan mencekam juga
disampaikan Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Wiwin Setyawan, yang
menyebut kejadian itu berlangsung selama kurang lebih 1 jam.
Sejoli itu digiring dari kontrakan ke
rumah RW setempat. "Itu dari Pukul 23.30 WIB. Waktunya sekitar 30 menit
sampai 1 jam lah. Digiring dari kontrakan ke rumah RW," kata Wiwin saat
dikonfirmasi, pada Senin 13 November 2017.
Wiwin menjelaskan, setelah dibawa ke
rumah RW, korban diperbolehkan kembali ke kontrakan. Keluarga korban pun
akhirnya datang menjemput. "Ke RW lalu dikembalikan ke kontrakan lagi.
Baru dijemput sama keluarganya. Cowoknya kan orang Tigaraksa sini, yang
ngontrak yang cewek," ujar Wiwin.
4 Orang warga yang diduga dalang
penggerebekan ini ditangkap polisi.4 Orang warga yang diduga dalang
penggerebekan ini ditangkap polisi.
Foto: Pelaku N memakai topi dan baju bergaris. (ketiga dari kiri).
Buntut dari kasus ini, 4 orang warga
ditangkap polisi. Para pelaku itu diduga yang menjadi dalang penggerebekan.
Keempat pelaku yang diamankan masing-masing berinisial G (41), T (44), A (37)
dan N. Mereka diduga ikut menelanjangi dan menganiaya korban.
Mereka terancam Pasal 170 KUHP
tentang Pengeroyokan. "Sesuai dengan laporan pihak korban atau pelapor,
kita terapkan Pasal 170 KUHP untuk yang diduga tersangka. Kemungkinan penerapan
pasalnya akan di-juncto-kan ke Pasal 335 KUHP atau nanti berkembang
penyidikannya ke arah UU ITE," ujar Wiwin.
R dan M kini didera trauma. Kondisi
kejiwaan mereka terguncang. Untuk itu, psikolog dan psikiater telah disiapkan
oleh polisi guna memulihkan kondisi kejiwaan sejoli itu. (red).