Empat orang tewas secara bersamaanm Senin 7 Agustus 2017 malam dan Selasa 8 Agustus 2017 siang.Dua orang tewas setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Soewondo Kendal, seorang lagi meninggal di Rumah Sakit Darul Istiqomah dan satu lagi di rumahnya, yang juga tempat menggelar pesta miras oplosan di desa Plantaran Kaliwungu Selatan.
Keempat orang tewas yakni Andi Bagus Prasetyo 37, Sandi Permadi 23 keduanya warga Perumahan Cindelaras Kaliwungu, Oky pratama 25 warga Nolokerto Kaliwungu dan Pangkat Tamtomo Supriyanto 50 warga Plantaran Kaliwungu Selatan Kendal.
Menurut teman korban, pesta miras digelar di rumah Pangkat Tamtomo sekaligus pemilik warung, di Plantaran. Setidaknya ada belasan orang yang ikut menenggak miras oplosan ini dan bergantian pulang setelah mengeluh pusing. Edward Jose Rizal salah satu teman korban mengatakan, ia diajak korban Andi Bagus ikut pesta miras.
“Saya datang sabtu malam sudah ada sekitar 9 orang yang mabuk dan bergantian. Saya ikut patungan beli miras tetapi tidak tahu oplosannya apa saja. Yang jelas ada rasa minuman berenergi. Sampai sekarang merasakan dada sesak dan mata berkunang,” kata Edward.
Teman korban lainnya mengatakan, sempat minum lima gelas dan mengeluh pusing.
“Saya ke lokasi sudah banyak orang ada belasan, terus saya pulang minggu dinihari,” kata Agus. Selasa 8 Agustus 2017.
Sedangkan menurut Yudi adik Pangkat Tamtomo, pesta miras dilaksanakan sejak sabtu malam berlanjut sampai minggu siang. Ada sekitar delapan orang tetapi bergantian yang datang.
“Kalau pesta mirasnya mulai sabtu malam terus saya minggu siang lewat sini masih pesta miras ada delapan orang,” katanya.
Kasat Reskrim Polres Kendal , AKP Aris Munandar mengatakan korban tewas akibat minuman keras oplosan sementara ada empat orang. “Tiga meninggal di rumah sakit dan satu orang di rumah rata-rata korban mengeluh dada sakit dan panas,” kata kasatreskrim polres kendal.
Polisi masih memeriksa sejumlah saksi untuk mengetahui penyebab empat orang tersebut tewas. Polisi kesulitan mencari sisa minuman keras oplosan yang diminum korban karena sudah habis. Pihak keluarga juga menolak otopsi dan memakamkan keempatnya di pemakaman umum desa setempat.( yud )