Gambar : Sugiarto Aktivis HMI
Penulis: Sugiarto
-Aktivis HMI
-Staff Ahli LPKD PB IKAMAN
-Fungsionaris HIMMIA (Himpunan Muda Mudi Islam Akbar) Medan
Media Nasional Obor Keadilan | Indonesia
Semakin tahun semakin meningkat angka kejahat noannya,
mulai dari perampokan, begal, pemerkosaan, bahkan sampai pembunuhan.
Seperti hilang sudah kasih sayang di negeri ini,
semua kejahatan itu berawal dari lingkungan yang tidak mendukung dan kemiskinan yang menempel pada diri.
Hidup miskin dikumpulan masyarakat yang lemah iman, lemah ekonomi juga bahkan lemah moralitas, sangatlah sulit untuk berkembang. Hal itu juga yang menyebabkan para pemuda bahkan hingga orang tua malas untuk bekerja, perjudian yang digemari, seks bebas dan narkoba jalan terus.
Seakan menggambarkan negeri ini tidak memiliki masa depan.
Ditambah lagi, pemimpin bangsa yang tidak peduli dengan kondisi rakyatnya.
Mereka tidur Enak sedangkan rakyat tidur tidak enak karena digigit nyamuk, bahkan masih ada rakyat yang tidur di halte, depan ruko sampai dibawah kolong jembatan pun masih ada, semakin terlihat minim presentase kesejahteraan rakyat indonedia. Lalu di mana mata para pemimpin-pemimpin Bangsa hari ini?
Apakah mereka tidak dapat melihat?
Mereka dapat makan kenyang, sedangkan tidak sedikit rakyat yang kelaparan, lalu dimana Mata dan hati para pemimpin hari ini?
Apakah mereka tidak dapat melihat dan merasakan?
Negeri ini semakin kacau balau,
Hutang terus bertambah, semua harga sembako naik, rakyat menjerit, mereka tertawa tak sadarkan diri. Semakin terlihat ketidakpiawaian mereka dalam memimpin bangsa. Sudah tidak mengetahui apa-apa tapi masih juga melanjutkan, seakan belum puas melihat rakyat hidup sengsara di negeri yang banyak diperbutkan bangsa lain.
Lalu, siapakah yang harus disalahkan?
Presiden kah?
DPR kah ?
Lalu siapa?
Rakyat kah?
Atau TUHAN?
Sudah tidak ada waktu lagi mencari siapa yang salah.
Namun, sudah saatnya kita Berbenah, untuk persiapkan pemimpin yang dapat mensejahterakan rakyat.
Karena masalah yang sudah begitu banyak di negeri ini tak kunjung usai.
Sumatera Utara melahirkan sebuah perkumpulan guna berbenah untuk mempersiapkan pemimpin yang dapat mensejahterakan rakyat.
Yaitu RMB (Remaja Masjid Bersatu) yang didirikan di Medan tepatnya Ramadhan 1438 H atau bertepatan pada 12 Juni 2017 M, diketuai oleh Iskandar Z. Sembiring dan di sekretarisi oleh Ramadius, S.Ag.
RMB atau singkatan dari Remaja Masjid Bersatu, menghimpun semua remaja masjid se Sumatera utara, untuk bersatu padu dalam perubahan. Perubahan awal yang akan dilakukan adalah, penanaman cinta akan al-quran sebagai pedoman hidup. Yaitu akan melaksanakan pembentukan Panser atau PANITIA SERIBU MTQ se SUMUT. Guna untuk kembali menghindari pemuda islam dari pergaulan bebas menuju pergaulan cerdas.
RMB juga akan membantu seluruh remaja masjid se Sumut untuk melakukan segala kegiatan seperti PHBI, pelatihan bilal mayyit dan aktifitas lainnya.
Dengan demikian hadirnya RMB di Sumut dapat membantu rakyat Indonesia dalam meraih cita cita bangsa yaitu: Terciptanya insan akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah Subhanahu Wata'ala.
Yang perlu kita ketahui bersama bahwa Masjid bukan hanya sarana ibadah saja, namun permasalahan ekonomi, pendidikan dan strategi dalam berpolitik juga bisa didiskusikan dimasjid, karena Masjid adalah pusat kejayaan.( Red_Team )
Berita Terkait
BERLANGGANAN NEWSLETTER
Komentar