![]() |
Obor Penjaitan | Pemimpin Redaksi Oborkeadilan.com |
Ketika jurnalis hendak mengabadikan sebuah Adu Mulut yang nyaris saja berujung Ceos, Pak Polisi Itu Pun malah melarang sang pewarta untuk mengabadikan peristiwa tersebut.
Bukan'Nya Membicarakan Baik" kepada Awak Media Perwira menengah itu, malah menghina profesi wartawan dan mendiskreditkan media cetak di Lampung.
Oknum Perwira itu malah Melontarkan Perkataan yang mana Sangat Jijik Di Ingat kembali Kareja disaat Ia Berhadapan dengan ke' dua wartawan itu Oknum Polisi ini sama saja menyamakan profesi jurnalis dengan kotoran Binatang Saja. ujar Korban Narasumber. Ke oborkeadilan.com
Tidak hanya Lontaran kasar, oknum polisi ini pun menyebutkan beberapa Tabloid,dan koran di Lampung sudah tidak ada Ya.g minta membaca'Nya.
Penghinaan tersebut dia lontarkan saat penertiban massa pro dan kontra batu bara yang hampir terlibat chaos di Kampung Negeribaru, Blambanganumpu, Waykanan, sekitar pukul 02.30 WIB kemarin (27/8).
Berdasar informasi yang dihimpun hampir terjadi chaos antara massa yang pro dan kontra angkutan batu bara di Kampung Negeribaru. Saat itulah Kapolres Waykanan dan anggotanya datang untuk menenangkan situasi. Pada saat bersamaan, dua wartawan elektronik bermaksud mengabadikan peristiwa tersebut dengan kamera dan perekam mereka.
Ujaran kasar sang kapolres Melihat hal itu, Budi langsung melarang awak media melaksanakan tugasnya meliput peristiwa tersebut.
Dia beralasan trauma dengan kejadian di Tulungbuyut, Gununglabuhan. Sebab, rekamannya yang berbicara di depan khalayak kala itu diunggah ke media sosial sehingga mendapatkan beragam tanggapan dari netizen.
Di media sosial yang beredar AKBP Budi Asrul Kurniawan berkata saat ini orang lebih suka menonton televisi. "Sekarang orang nonton HBO, bokep. Ngapain nonton berita," ujar Budi. Bahkan menantang wartawan lainnya untuk menantangnya. Dia siap diserang.
Secara terpisah, saat dimintai konfirmasi oleh Radar Lampung (Jawa Pos Group), Sekretaris IJTI Lampung Jefri Ardi dengan tegas meminta Kapolres Waykanan segera meminta maaf secara terbuka kepada dua jurnalis tersebut. IJTI Lampung mengancam membawa masalah itu kepada Kapolda Lampung atau Kapolri jika Budi Asrul Kuniawan tidak menanggapinya.
Sayang, hingga berita ini diturunkan, Kapolres Waykanan AKBP Budi Asrul Kurniawan belum bisa dimintai konfirmasi mengenai masalah tersebut. Saat dihubungi, Kapolres tidak merespons. Demikian pula Humas Polres Brigpol Adi. SMS yang dilayangkan Radar Lampung mengenai masalah itu juga tidak kunjung dibalas.
Dengan Membaca Pemberitaan diatas tersebut Yang Mengundang perhatian masyarakat kembali Obor Panjaitan Salah Satu Pemerhati Wartawan Dan Perduli akan Nasib Media Mengatakan, ini sudah Benar apapun Harus kita tindaki untuk membuka mata Para Petinggi,"Kepolisian Yang mana mereka harus menghargai Penulisan dan karya Kami sebagai Wartawan, Beliau sebagai Perwira Tinggi harusnya sadar donk, siapa yang ia temani Ngomong," ujar Obor dengan geram via telepon.
( Christy)