Hendak Menolong Buah Hatinya Wartawan Radar Utara Dan Anak Meninggal Dunia di dalam Sumur
Keterangan Gambar : saat evakuasi korban di sumur 5 Agustus 2017
BENGKULU UTARA | Media Nasional Obor Keadilan | sabtu ,5 Agustus 2017 Turut Berduka cita, wartawan Radar Utara Adi meninggal dunia didalam sumur krna hendak nolong anaknyo yg masuk dalam sumur beracun Seperti ini Edaran di Jejaring sosial grup WhatsApp para Jurnalis.
Kabar Brocast itu pertama di posting Pimred Media Online okebung.com Bapak Ryan Sinaga. Untuk mendapatkan informasi akurat Wartawan Media Nasional Obor Keadilan mencoba cari informasi data , ternyata Benar Peristiwa pilu tersebut.
Atas Peristiwa ini segenap Redaksi Media Nasional Obor Keadilan Mengungkap Belasungkawa atas meninggalnya Seorang Wartawan dan anaknya ini semoga amal ibadah Alm diterima disisi NYA.
Dan keluarganya yang ditinggal diberi Ketabahan.
Demikian Rilis media setempat :
Agustus 5, 2017
Kehabisan Oksigen Di Dalam Sumur, Wartawan Radar Utara Dan Anak Meninggal Dunia
BENGKULU UTARA, PB – Kabar duka datang dari Wartawan senior surat kabar Harian Radar Utara, Haryadi (36) dan anaknya Gita (7). Ayah dan anak ini diketahui meninggal dunia dalam sebuah sumur sedalam 8 meter, Sabtu (5/08/2017).
Menurut kronologis, korban baru saja membeli sebuah rumah di Desa Karang Anyar. Dengan niat membersihkan pekarangan rumah secara tiba-tiba anak korban yang asyik bermain terpeleset masuk kedalam sumur. Karena terkejut dan cemas, korban terjun kedalam sumur dengan niat menolong buah hatinya.
Orang tua korban Saharuddin meminta tolong kepada warga sekitar. Akhirnya dengan menggunakan sebuah tangga korban dan anaknya bisa ditarik keluar dari sumur dan langsung dilarikan ke RSUD Argamakmur.
“Iya, karena terkejut saya minta tolong ke tetangga terdekat,” kata Ssaharuddin.
Namun, malang nyawa korban dan buah hatinya tak tertolong. Diduga keduanya meninggal dunia karena kehabisan oksigen.
Sumber : http://pedomanbengkulu.com/2017/08/kehabisan-oksigen-di-dalam-sumur-wartawan-radar-utara-dan-anak-meninggal-dunia/
Editor : obor Panjaitan