Ket Gambar : swadaya masyarakat untuk menggunakan dana desa pengecoran jalan poros desa brangsong
Kendal | Media Nasional Obor Keadilan | Meski sudah tiga tahun diluncurkan, hingga saat ini 90 Persen Dana Desa (DD) masih dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur terutama jalan. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas pemberdayaan masyarakat dan desa Kabupaten Kendal (Disperpermaspemdes)Subaedi mengatakan di Kabupaten Kendal kebanyakan sudah mencapai 90% di laksanakan.
"Rata-rata Dana Desa (DD) masih digunakan untuk pembangunan infrastruktur, bahkan jumlahnya sekitar 90 persen sudah di laksanakan," kata Subaedi.
Subaedi mengatakan, untuk realisasi tahap satu tahun 2017 sudah ditransfer 100 ke masing-masing desa. Dikatakan, rata-rata pekerjaan tahap satu sudah selesai 80 persen namun ada dua desa yang penyerapannya paling rendah yaitu Desa Kediten dan Blumah Kecamatan Plantungan.
"Di Kabupaten Kendal ada dua desa yang penyerapanya lambat karena kendala SDM di desa," katanya.
Dijelaskan, meski ada pendamping namun jumlahnya terbatas karena satu kecamatan hanya ada dua atau tiga petugas saja, bahkan hari Sabtu dan Minggu membuka konsultasi bagi desa.
Subaedi mengaku, tahun ini rata-rata setiap desa mendapatkan DD mencapai Rp 700-800 juta per desa.
Subaedi menjelaskan, untuk bisa mendapatkan DD tahap dua Pemerintah desa harus membuat laporan lengkap dengan foto, baik sebelum dibantu dan setelahnya. Subaedi mengaku, sampai saat ini pelaksanaan DD di Kabupaten Kendal relatif baik dan tidak ada temuan penyelewengan.
"Karena keterbatasan SDM desa maka, sering terjadi keterlambatan laporan, sehingga kami selalu mengingatkan untuk membuat laporanya" jelas Subaedi.
Sementara untuk Desa Brangsong baik pelaksanaan maupun laporan sudah masuk, bahkan di sana untuk infra struktur jalan beton paling bagus se kabupaten kendal sebab ketebalan cor beton sampai 20 senti meter, disana juga di laksanakan dengan swadaya masyarakat.
Ketua Paguyuban Kades Kabupaten Kendal Bambang Utoro mengatakan, pihaknya selalu komunikasi dan saling mengingatkan sesama kades agar hati-hati dan melaksanakan DD sesuai dengan aturan yang ada. Dijelaskan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pelaporan ada komunikasi yang baik dan saling mengingatkan.
"Kami juga sudah komunikasi dengan Bibit Samat Riyanto selaku Tim DD pusat untuk memberikan arahan di Kendal," kata Bambang Utoro.(wahyudi)